Home »
KELUARGA
» Cerita Mesum Hot menikmati Tubu Istri Pamanku
Posted by Unknown
Posted on September 03, 2017
with No comments
Cerita Hot Tante
- Perkenalkan namaku Bobby. Aku sekarang udah punya istri dan punya dua
anak. Terus terang, ketika pertama membuka situs dewasa ini geli
rasanya hati ini. Pertama kali aku sempat heran, kenapa kok banyak orang
yang rela membuka-buka “aib” sendiri dihadapan public seperti di situs
ini. Tetapi keherananku seperti terjawab dengan sendirinya. Peduli amat
ahh, pikirku waktu itu. Dan lama-kelamaan akhirnya muncul juga keinginan
untuk turut bagi-bagi pengalaman tentang dunia seks yang ternyata cukup
luas, unik, menarik, seronok, dan bahkan sering menjijikkan. Pertama
kali aku mengenal seks adalah saat aku duduk di kelas dua smp.
Waktu itu
aku tinggal bersama paman di kota Jakarta, sedangkan keluargaku tinggal
di kota Bandung. Beda dengan saat tinggal bersama keluargaku, di rumah
paman ini aku relative bebas bergerak sesukaku, apalagi pamanku yang
anggota TNI sering tidak berada dirumah sementara istrinya, Bi Linda,
tidak berani melarangku. Salah satu hobi beratku waktu itu adalah
melototin TV sampai larut malam. Hingga suatu saat ada sebuah film
menarik yang sedang aku tonton, yang ternyata juga sempat membuat Bi
Linda betah menontonnya hingga larut malam .
Saat itu aku hanya berdua
dengan Bi Linda. Maka ketika sesekali Bi Linda berkomentar, aku langsung
menyahut sekenanya. Sampai suatu saat ada adegan yang agak porno dan
panas, tiba-tiba Bi Linda nyeletuk: “Heh, yang ini kamu gak boleh lihat,
masih kecil!” katanya sambil matanya tetap melotot ke layar TV. Tanpa
pikir panjang dan tanpa sadar bahwa Bi Linda adalah istri pamanku
sendiri, waktu itu aku menyahut dengan nada agak nakal. “Udah di sunat
kok Bi, tinggal nyoba pakeknya yang belum,”. Kataku.
Mungkin karena
merasa risih atau sungkan, waktu itu Bi Linda hanya diam dan tidak
langsung menanggapi celoteh nakalku. Entah kenapa, waktu itu aku seperti
sengaja memancing agar Bi Linda mau ngomong yang jorok-jorok. Maka
akupun terus berceloteh sesukaku. Dan tiba-tiba Bi Linda membuka
mulutnya. “Emang kamu ngerti yang gituan?” “Ngerti dong. Wong nggak
sulit kok!” “Kalau ngerti ya udah!” katanya sambil melirik ke arahku.
Setelah beberapa saat kami saling terdiam, lalu aku coba membuka
pembicaraan lagi. Dan kali ini aku sengaja lebih mengarah. “Bi, katanya
kalau pertama begituan rasanya sakit yah?” “Nggak tahu!” “Lho, waktu
pertama dulu Bibi merasa gimana?” “Lupa!” “Kalau udah sering gituan,
enak ya Bi?” “Ahh kamu mau tahu aja!” “Ya emang pingin tahu, Bi!” kataku
sambil menahan nafas yang terasa mulai menyesakkan dada.
Dan sejurus
kemudian, istri paman yang masih terlihat cantik dengan tubuh yang padat
montok berisi itu tiba-tiba menatapku tajam. Aku yang waktu itu masih
kuper, hanya bisa membalasnya dengan senyum kecut, karena takut
kalau-kalau dia marah dan melaporkan kelakuanku kepada paman.
Tetapi,
entah setan mana yang tiba-tiba datang dan sengaja menebar godaan,
hingga tiba-tiba aku memberanikan diri mendekat kearah sofa tempat duduk
Bi Linda. Seperti sengaja memberiku kesempatan, waktu itu Bi Linda
hanya diam saja ketika tangannya aku pegang-pegang.
Dan aku yang mulai
tak terkendali, terasa semakin berani melangkah lebih jauh. “Jangan Bob!
Aku ini Bibimu!,” rintihnya ketika tanganku mulai menelusup masuk
kebalik baju dasternya yang longgar. “Bi, ayo Bi. Aku ingin sekali
merasakan!” rengekku. Dan, Ouuw, tanpa banyak ba-bi-bu lagi, tangan Bi
Linda langsung meraih selangkanganku, meremas kemaluanku dengan lembut
sambil matanya sedikit terpejam. Lalu aku balas dengan meremas buah
dadanya yang masih kenyal dan menggemaskan.
Dan setelah aku berhasil
melucuti daster Bi Linda, ganti dia yang dengan cekatan menarik
resluiting celanaku, lalu menariknya hingga aku telanjang. Bi Linda
langsung jongkok di hadapanku. Lalu dengan lahapnya dia melumat
kemaluanku sampai seluruh bagian diselangkanganku. Aku hanya bisa
merem-melek dibuatnya. “Ouuhhg, terus Bi, terusss Bi.!” Kataku seperti
melayang-layang terbuai kenikmatan. Setelah puas melumat alat vitalku,
Bi Linda lalu berdiri persis dihadapanku sambil menyorongkan vaginanya
ke mukaku.
Tanpa merasa jijik, akupun menjilati lobang vagina Bi Linda
yang sudah mulai basah. “Oughh Bob, teruss Bob.. terussss,.. achhhh,!”
celotehnya sambil terus menekan-nekan vaginanya ke arah mulutku. “Teruss
Bob, bibi hampirrrr, ooughh.!” erangnya sambil mendekapkan kepalaku
kearah selangkangannya. Dan tiba-tiba Bi Linda menorongku hingga aku
rebah di Sofa. Lalu dia menindihku, sementara tangan kirinya menuntun
kemaluanku ke lobang Vaginanya. “OOuuugghhh. SSsttttss!!” rintihnya
ketika kemaluanku sudah terjepit di selangkangannya.
Bi Linda yang
nampak mulai hilang kesadarannya itu, mulai menggoyangkan tubuhnya.
Matanya terpejam, sedangkan dari bibirnya terus mendesis seperti ular
kobra yang hendak mematukkan bisanya. “OOOuuuugghhhhhh...Aku
kellluuuaarrrr BBoooobb,!!” Jeritnya tertahan, sementara tangannya
mendekapku erat-erat. Lalu dia menggolosoh di sampingku. “Bi, aku
belummm,!” bisikku ketelinganya. Lalu, Bibi menarikku keatas tubuhnya
yang sudah basah oleh keringat.
Sambil tetap memejamkan matanya, Bi
Linda meraih kemaluanku dan menuntunnya masuk ke lobang memeknya yang
sudah basah kuyup. “Ayo Bob,.. “ katanya lirih. Dan, “OOuugghhh,.
SSsttssss, achhhhhh,.. Biiii,!!”.. Spermaku pun muncrat dengan deras
setelah lima belas menit lamanya aku menggesek-gesekkan kemaluanku dalam
lobang vaginanya.. Begitulah kisah pengalamanku mesum dengan istri
pamanku sendiri, dan sejak kejadian malam itu, aku merasa seperti orang
yang ditakdirkan menjadi keponakan yang paling kurang ajar terhadap
pamannya sendiri.
Sebab, hampir setiap saat ketika paman tidak ada
dirumah, akulah yang menggantikan paman untuk memuaskan nafsu birahi
bibiku. Dan kapanpun bibi mau, ngeseks di kamar, di ngentot ruang tamu,
mesum di dapur bahkan bercinta di kamar mandi, aku selalu dapat
memuaskan nafsu bibiku.
Written by : Your Name - Describe about you
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Etiam id libero non erat fermentum varius eget at elit. Suspendisse vel mattis diam. Ut sed dui in lectus hendrerit interdum nec ac neque. Praesent a metus eget augue lacinia accumsan ullamcorper sit amet tellus.
Join Me On: Facebook | Twitter | Google Plus
:: Thank you for visiting ! ::
0 komentar:
Posting Komentar